Wednesday, 31 December 2014

MENIKMATI KEINDAHAN BAWAH LAUT DENGAN OLAHRAGA EKSTRIM



A. Fenomena

 
Menggemari olahraga atau hobi yang unik memang memiliki tantangan tersendiri. Selain menantang adrenalin, hobi yang unik membuat penggemarnya merasakan sensasi yang berbeda. Salah satu aktivitas outdoor adalah menyelam.Menyelami keindahan lautan tak hanya dengan snorkeling di permukaan atau SCUBA Diving dengan bantuan oksigen. Anda bisa melakukan free dive, menyelam tanpa bantuan alat apa pun termasuk tabung oksigen.
Free dive adalah menyelam tanpa tabung oksigen. Hanya menggunakan masker, wet suit, dan fin. Freediving sendiri tergolong olahraga ekstrim. Satu hal yang penting Anda ketahui, adalah tidak menetapkan ambisi dalam melakukan free diving. Ambisi untuk mencapai titik kedalaman tertentu hanya akan menambah resiko free dive itu sendiri. Resiko umum itu ada tiga, yakni lost motor control, hypoxia, juga black out.
Lost motor control terjadi ketika Anda memaksakan diri untuk menyelam. Yang terjadi kemudian adalah Anda akan kehilangan kontrol motorik ketika perjalanan naik ke permukaan. Tubuh Anda sudah tak mampu bergerak, dan tak bisa membuka snorkel.

Hypoxia adalah kekurangan oksigen, yang bisa membuat panik jika tidak tahu cara mengatasinya. Setidaknya, Anda harus tetap tenang ketika berenang mencapai permukaan.

Sementara black out, bisa terjadi kalau Anda sudah mengalami hypoxia terlalu lama. Atau, mengalami lost motor control sehingga air akan masuk lewat snorkel Anda, alias swallow black out.

Pada tahun 2010 lalu, Carlos Coste, diver asal Venezuela membuat rekor baru Guinness World Record untuk freediving. Hanya bermodalkan sebuah HID Torch (senter untuk diving) dan sebuah Monofin (seperti sepatu katak), Carlos Coste berhasil menaklukkan goa bawah laut "Cenote Dos Ojos" di kawasan Yucatan, Meksiko sepanjang 150 meter dalam waktu 2 menit 32 detik, tanpa sedikit pun alat bantu pernafasan.
Dos Ojos, yang dalam bahasa Spanyol artinya Dua Mata, adalah sebuah rangkaian goa-goa bawah laut (flooded cave) yang memiliki 25 sinkhole sebagai pintu masuk, yang oleh penduduk setempat lebih dikenal sebagai "Cenote". Terletak di utara Tulum, pantai Karibia di semenanjung Yucatan, Meksiko, Cenote Dos Ojos merupakan goa bawah laut terpanjang ketiga di dunia yang memiliki panjang sekitar 67,8 kilometer. Sejak pertama kali ditemukan pada tahun 1987, Dos Ojos telah menjadi tempat yang populer untuk snorkeling dan cavern diving yang setiap harinya didatangi ratusan turis.
Carlos Coste lahir pada 2 Febuari 1976 di Caracas, Venezuela adalah seorang pemegang rekor dan free-diver kelas dunia. Memulai pelatihan dalam bidang "Apnea" dan "Freediving" pada tahun 1996, Carlos Coste telah berhasil membuat rekor nasional pertamanya pada tahun 1998. Pada Oktober 2003, Carlos Coste menjadi manusia pertama yang berhasil menyelam hingga lebih dari 100 meter tanpa alat bantu penggerak lainnya, hanya sebuah tali sebagai alat dengan cara ditarik untuk menyelam dan kembali ke permukaan, yang diakui sebagai Guinness World Record.
Baginya, hal yang menantang dalam proses pemecahan rekor ini adalah ia harus menyelam tanpa alat-alat diving pada umumnya termasuk alat bantu pernafasan, hanya sebuah HID Torch dan Monofin. Hal lain yang sangat berbahaya adalah Cenote Dos Ojos seperti sebuah labirin yang memiliki jalur yang rumit dan mudah sekali untuk tersesat.

inilah foto mereka saat melakukan Freediving :





B. Teori
Menurut Zuckerman, sensation seeking dideskripsikan sebagai keinginan untuk bervariasi/beragam, baru, kompleks/rumit, sensai yang intens dan pengalaman serta kesukarelaan dalam mengambil resiko secara fisik, sosial, legal, dan secara financial demi sebuah pengalaman.

Dengan menggunakan metode factor analysis, Zuckerman (1983) mengidentifikasikan kedalam empat komponen dari sensation seeking :

1.  Thrill and adventure seeking, keinginan untuk terikat dalam aktivitas fisik yang melibatkan kecepatan bahaya, dan hal yang menantang gravitasi seperti bungee jumping, parachuting dan scuba diving.
2.  Experience seeking, mencari pengalaman baru melalui perjalanan, lagu, seni.
3.  Disinhibition, kebutuhan untuk terbebas dari halangan aktivitas sosial (liar)
4.  Boredom susceptibility, ketidaktoleran terhadap pengalaman yang berulang-ulang, rutinitas kerja, dll.


C. Pembahasan
Zuckerman menjelaskan bahwa seseorang yang mempunyai sensasi seeking merupakan orang yang mempunyai keinginan tinggi untuk menemukan sebuah pengalaman baru walau harus mengambil resiko yang tinggi. Dalam kasus di atas dimana Carlos Coste, diver asal Venezuela membuat rekor baru Guinness World Record untuk freediving. Hanya bermodalkan sebuah HID Torch (senter untuk diving) dan sebuah Monofin (seperti sepatu katak), Carlos Coste berhasil menaklukkan goa bawah laut "Cenote Dos Ojos" di kawasan Yucatan, Meksiko sepanjang 150 meter dalam waktu 2 menit 32 detik, tanpa sedikit pun alat bantu pernafasan.

Dalam kasus di atas dapat di lihat bahwa Carlos Coste mempunyai sensation seeking yang tinggi. Aksi mereka tersebut termaksud dalam thrill and adventure seeking karena mereka berani menantang bahaya dimana Carlos Coster berani melakukan freediving sepanjang 150 meter dalam waktu 2 menit 32 detik tanpa sedikit pun alat bantu pernafasan.dan juga tempat Carlos Coste melakukan free diving yaitun di Cenote Dos Ojos,dimana Cenote Dos Ojos seperti sebuah labirin yang memiliki jalur yang rumit dan mudah sekali untuk tersesat. Aspek experience seeking juga terlihat dari keinginan mereka ingin mencari mengalaman baru dan memecahkan rekor baru untuk free diving. 

Sumber :  http://travel.detik.com/read/2012/04/01/162400/1882265/1025/free-dive-cara-baru-menikmati-keindahan-bawah-laut
https://www.facebook.com/notes/oris-indonesia/new-guinness-world-record-for-freediving-by-carlos-coste/226353607382571
 Schultz dan Schultz. 2005. Theories of Personality

No comments:

Post a Comment